IMAJILIVE.COM - Juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Tapanuli Utara, Indra Sahat Simaremare, mengungkapkan, sebanyak 48 orang petugas medis dinyatakan reaktif hasil tes cepat atau rapid test pascasatu orang warga Sipoholon berinisial TS (60), yang saat ini dirawat di RSU Pirngadi Medan, dinyatakan positif terjangkit virus corona hasil tes swab di Balitbangkes Kemenkes Jakarta.
"Dari hasil rapid test sebanyak 48 orang petugas medis dinyatakan reaktif (+), yakni 45 orang petugas RSUD, dan 3 orang petugas Puskesmas Situmeang Habinsaran Sipoholon," terang Indra seperti dilansir Antara Sumut, Senin (27/4) malam.
Mereka terjangkit setelah merawat pasien TS yang mengeluh sakit perut. Setelah lima hari tak kunjung sembuh, pasien dibawa ke RSU Pirngadi Medan dan baru dinyatakan positif terjangkit virus corona setelah tes swab di Balitbangkes Kemenkes Jakarta.
Ke-48 orang yang reaktif tes cepat kini sudah diisolasi di rumah sakit, dan sebagian isolasi di rumah saat kondisi rumah dipastikan memungkinkan untuk pelaksanaan melakukan isolasi mandiri.
"Ke-48 petugas medis yang dinyatakan reaktif itu merupakan hasil rapid test yang diterapkan atas total sebanyak 222 orang, yang terdiri atas pegawai Puskesmas sebanyak 29 orang, pegawai RSUD Tarutung 177 orang, keluarga pasien TS sebanyak 2 orang, dan masyarakat sejumlah 14 orang," jelas Indra.
Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Taput tetap mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan resah dalam menyikapi kondisi ini.
"Jangan panik dan resah, namun tetap harus waspada. Jangan menghakimi dan mengucilkan orang yang terpapar virus, karena yang perlu kita jauhi adalah virusnya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga jarak, jangan berkerumun, dan gunakan masker," ujar Indra.
Lanjutnya, rapid test corona digunakan hanya sebagai screening atau penyaringan awal, sebab diagnosis seseorang terinfeksi atau tidak terinfeksi COVID-19 diketahui dari hasil pemeriksaan swab. "Secara khusus kepada keluarga, kami minta agar tetap tenang menyikapinya," pungkasnya.